KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada
ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bejudul “POS KESEHATAN DESA” .
Tujuan penulisan makalah ini untuk
menyelesaikan tugas program studi, menambah wawasan dan pengetahuan tentangpos kesehatan desa. Penulis mengharapkan
agar makalah ini dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembacanya.
Tak ada gading yang tak retak,
begitu pula dengan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kitik dan saran dari pembaca.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan dapat di terapkan di kehidupan sehari hari.
Padang, Juli
2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang...................................................................................................
3
B. Rumusan
Masalah................................................................................................ 4
C. Tujuan.................................................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Pos Kesehatan Desa......................................................................... 6
B.
Tujuan Pos Kesehatan Desa............................................................................... 6
C.
Ruang Lingkup Pos Kesehatan Desa................................................................. 7
D. Kegiatan
Utama Pos Kesehatan Desa............................................................... 8
E.
Fungsi Pos Kesehatan Desa............................................................................... 9
F.
Prioritas Pengembangan Pos Kesehatan
Desa................................................... 9
G.
Manfaat Pos Kesehatan Desa............................................................................ 9
H.
Pengorganisasian ............................................................................................... 10
I.
Sumber Daya Pos Kesehatan Desa.................................................................... 10
J.
Sumber Daya Pos Kesehatan Desa.................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan........................................................................................................ 13
B.Saran................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pengembangan peran serta
masyarakat, pemerintah telah mendorong pembentukan Pos Kesehatan Desa (
Poskesdes ) / Desa Siaga. Salah satu dukungan pemerintah adalah memberikan Dana
Bantuan Sosial Operasional Poskesdes.
Suatu upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat yang melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal pengamatan epidemiologis
penyakit menular dan yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa serta
factor-faktor risikonya penanggulangan penyakit menular daan yang berpotensi
menjadi kejadian luar biasa serta kekurangan gizi kesiapsiagaan dan
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan pelayanan kesehatan
dasar, sesuai dengan kompetensinya.
Pembangunan Poskesdes di maksudkan untuk
lebih mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari
jangkauan pelayanan kesehatan. Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan di tingkat desa/Kecamatan .
Program Kesehatan yang diselenggarakan
oleh Poskesdes merupakan program Desa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya
membangun masyarakat mandiri.
B. Tujuan
Agar mahasiswa mampu menguasai materi
tentang Pos Kesehatan Desa atau PKD, serta dalam mengimplementasikan materi
yang telah dipelajari saat ditempatkan di lahan praktik.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa mampu memahami tentang
materi pos kesehatan desa serta dapat mengimplementasikan materi tersebut saat
ditempatkan di lahan praktek.
2. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan para pembaca
tentang materi pos kesehatan desa atau PKD.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pos Kesehatan Desa
Pos Kesehatan Desa atau biasa disebut
PKD atau poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat desa.
Poskesdes dibentuk dalam rangka
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta sebagai sarana
kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah. Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif, preventif dan kuratif
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader
atau tenaga sukarela.
B. Tujuan Pos Kesehatan Desa
Tujuan
pos kesehatan desa, antara lain:
1. Terwujudnya
masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
2. Terselenggaranya
promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan.
3. Terselenggaranya
pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta faktor- faktor risikonya.
4. Tersedianya
upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
5. Terselenggaranya
pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga
profesional kesehatan.
6. Terkoordinasinya
penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.
C. Ruang Lingkup Pos Kesehatan Desa
Ruang lingkup poskesdes meliputi upaya
kesehatan yang menyeluruh mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan
melibatkan kader atau tenaga sukarela. Contoh kegiatan, antara lain:
1. Promotif
Dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Contoh kegiatan promotif, antara lain:
a. Penyuluhan
tentang peningkatan gizi bayi dan balita, terutama pada bayi dan balita yang
mengalami masalah kurang gizi.Dalam penyuluhan tersebut bidan sangat berperan,
kader kesehatan juga akan berperan dalam kegiatan tersebut.
b. Penyuluhan
tentang kesehatan masyarakat.Dalam kegiatan ini, bukan hanya bidan yang
berperan, namun kader kesehatan dan tokoh masyarakat juga berperan penting.
2. Preventif
Ditujukan untuk mencegah terjadinya
penyakit, dan gangguan terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Contoh kegiatan preventif, antara lain:
a. Imunisasi masal terhadap bayi dan balita,
serta bumil.
b. Pemberian vitamin A dan yodium pada balita
dan anak sekolah.
3. Kuratif
Ditujukan untuk merawat dan mengobati
anggota keluarga, kelompok dan yang menderita penyakit atau masalah kegiatan.
Contoh kegiatan preventif, antara lain:
a.
Perawatan bumil dengan kondisi patologis.
b.
Pengobatan pada balita sakit.
4. Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita.
Contoh kegiatan rehabilitative, antara
lain:
a. Pada
balita yang sakit, setelah di obati, maka bidan akan memberikan KIE tentang
pencegahan agar tidak terjadi diare lagi, KIE tentang diit anak. Serta bidan
melakukan pemantauan terhadap pemulihan kesehatan anak tersebut. Kegiatan di atas
merupakan contoh kegiatan rehabilitatif.
D. Kegiatan Utama Pos kesehatan desa
Kegiatan
utama poskesdes meliputi:
1. Pengamatan
dan kewaspadaan dini (survei penyakit, survei gizi, survei perilaku beresiko
dan survei lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. serta pelayanan
kesehatan dasar.
2. Promosi
kesehatan, penyehatan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk, dan lain-lain.
Kegiatan dilakukan berdasar pendekatan edukatif atau pemasyarakatan yang
dilakukan melalui musyawarah mufakat yang disesuaikan kondisi dan potensi
masyarakat setempat.
E. Fungsi Pos Kesehatan Desa
Fungsi
pos kesehatan desa, antara lain:
1. Sebagai
wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan.
2. Sebagai
wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah kesehatan.
3. Sebagai
wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada masyarakat
serta meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan.
4. Sebagai
wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa.
F. Prioritas pengembangan pos kesehatan desa
1. Desa/
kelurahan yang tidak terdapat sarana kesehatan. Adapun desa yang terdapat
puskesmas pembantu masih memungkinkan untuk diselenggarakan poskesdes.
2. Desa
di lokasi terisolir, terpencil, tertingal, desa di perbatasan atau kepulauan.
G.
Manfaat Pos Kesehatan Desa
1. Bagi masyarakat
a. Permasalahan
di desa dapat terdeteksi dini, sehingga bisa ditangani cepat dan diselesaikan,
sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada dalam masyarakat.
b. Masyarakat
dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dekat.
2. Bagi kader
a. Mendapat informasi awal di bidang
kesehatan.
b. Mendapat kebanggaan, dirinya dapat lebih
berkarya bagi masyarakat.
3. Bagi puskesmas
a. Memperluas
jangkauan pelayanan puskesmas dengan mengoptimalkan sumber daya secara efektif
dan efisien.
b. Mengoptimalkan
fungsi puskesmas sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
4. Bagi sektor lain
a. Dapat memadukan kegiatan sektornya di bidang
kesehatan.
b. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat
dilakukan lebih efektif dan efisien.
H. Pengorganisasian
1. Tenaga
poskesdes
a. Tenaga masyarakat
1) Kader
2) Tenaga sukarela lainnya
Tenaga
masyarakat minimal 2 orang yang telah mendapat pelatihan khusus
b. Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan yaitu minimal terdapat
seorang bidan yang menyelenggarakan pelayanan.
2. Kepengurusan
Kepengurusan dipilih melalui musyawarah
mufakat masyarakat desa, serta ditetapkan oleh kepala desa. Struktur minimal
terdiri dari pembina ketua, sekretaris, bendahara dan anggota.
3.
Kedudukan dan hubungan kerja
a. Poskesdes
merupakan kooedinator dari UKBM yang ada (misalnya: posyandu, poskestren, ambulan
desa).
b. Pokesdes
dibawah pengawasan dan bimbingan puskesmas setempat. Pelaksanan poskesdes waib
melaporkan kegiatannya kepada puskesmas, adapun pelaporan yang menyangkut
pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada kepala desa.
c. Jika
wilayah tersebut terdapat puskesmas pembantu maka poskesdes berkoordinasi
dengan puskesmas pembantu yang ada tersebut.
d. Poskesdes
di bawah pimpinan kabupaten/ kota melalui puskesmas. Pembinaan dalam aspek
upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan.
I.
Sumber Daya Pos Kesehatan Desa
1. Poskesdes
diselenggarakan oleh tenaga kesehatan (minimal seorang bidan), dengan dibantu
oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader.
2. Untuk
penyelenggaraan pelayanan Poskesdes harus tersedia sarana fisik bangunan,
perlengkapan (tempat tidur, meja periksa, lemari penyimpan obat, lemari
penyimpan peralatan, ruang tunggu, ruang periksa) dan peralatan kesehatan
(celemek, duk bolong sedang, perlak tebal lunak, sarung tangan berbagai ukuran,
baki logam tempat peralatan steril, pompa payudara untuk ASI, korentang,
Waskom, kassa steril, bengkok, tourniquet, Hb
set, speculum, meja gynekologi, stetoskop, tensimeter, timbangan BB,
timbangan TB, alat pemasang serta pelepas IUD, dan lain-lain). Guna kelancaran
kornunikasi dengan masyarakat dan dengan sarana kesehatan (khususnya,
Puskesmas), Poskesdes seyogyanya memiliki juga sarana komunikasi (telepon,
ponsel, atau kurir).
3. Pembangunan
sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara, yaitu dengan
urutan alternatif sebagai berikut:
·
Mengembangkan Pondok Bersalin Desa
(Polindes) yang telah ada menjadi PKD.
·
Memanfaatkan bangunan yang sudah ada,
yaitu misalnya Balai RW, Balai Desa, Balai Pertemuan Desa, dan lain-lain.
·
Membangun baru, yaitu dengan pendanaan
dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), donatur, dunia usaha, atau swadaya
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pos Kesehatan Desa (PKD) adalah Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/ menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan
antara upaya-upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi
upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela
Iainnya.
Poskesdes diharapkan dapat melaksanakan
kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa, sekurang-kurangnya:
1. Pengamatan
epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan
faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang
berisiko.
2. Penanggulangan
penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan
KLB, serta faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi).
3. Kesiapsiagaan
dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
4. pelayanan
medis dasar, sesuai dengan kompetensinya.
5. Kegiatan-kegiatan
lain, yaitu promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi,
peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS), penyehatan Iingkungan, dan
Iain-Iain, merupakan kegiatan
pengembangan.
6. Poskesdes
juga diharapkan sebagai pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM lain
yang dibutuhkan masyarakat desa (misalnya Warung Obat Desa, Kelompok Pemakai
Air, Arisan Jamban Keluarga, dan lain-lain). Dengan demikian, Poskesdes
sekaligus berperan sebagai koordinator dan UKBM-UKBM tersebut.
B. Saran
Agar masyarakat sehat, maka di
lingkungan kita haruslah dibentuk Pos Kesehatan Desa yang bisa memberikan
pelayanan kesehatan yang terdekat dengan masyarakat, juga perlu sumber daya
yang mupuni di bidang kesehatan. Tenaga kesehatan disini diharapkan mampu
memimpin masyarakat untuk lebih maju lagi terutama di bidang kesehatan. Selain
sumber daya dari tenaga kesehatan, sebaiknya masyarakat juga bisa berperilaku
hidup sehat serta dapat bergotong royong antar masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2006, Kemitraan Dan Peran Serta,
promosi kesehatan online, mailto:
webmaster@ promokes.qo.id.
Nilam.
2006. Pos Kesehatan Desa. www.scribd.com. Diakses pada tanggal 22 Mei 2012,
pukul 16.00, Samarinda.
Notoatmodjo,
S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka
Cipta : Jakarta
Meilani,
Niken. 2009. Kebidanan Komunitas.
Yogyakarta : Fitramaya.
Yuliani, Sinta. 2009. http: // pos-kesehatan-desa.blogspot. Com /2009
/07 / pos- kesehatan-desa.html. 13 september 2016. 17.00 WIB.