Jumat, 09 September 2016

MAKALAH KEWAJIBAN MENUNTUP ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI



            BAB I
                 PENDAHALUAN

A.    Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah memberikan pengetahuan terhadap pembaca tentang kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu-ilmu pengetahuan teknolgi dan seni. Dari makalah ini kita dapat mengetahui pengertian iman, iptek, dan amal sebagai persatuan. Karena pada zaman globalisasi ini teknologi disalah gunakan manusia. Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mempergunakan teknologi sesuai dengana aqidah islam. Kemudian kita dapat memahami kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu sesuai dengan ajaran Alqur-an dan hadist. 

B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan

dadada

















KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah S.W.T , Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan Hidayah-nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama dibawah bimbingan buk Sarmida Hanum, M.Ag . Makalah ini bertemakan  kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu-ilmu pengetahuan, teknologi dan seni .
Karena proses dari penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, penulis membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Wassalamualaikum wr.wb


                                                                                  Padang, 2 September 2014

                                                                                       Penulis














                                                            

                                                                BAB II
PEMBAHASAN


A.    Konsep Ilmu Pengetahuan teknologi dan Seni (IPTEKS)
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam di sebut generalis. Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang di temukan orang yang menguasai ilmu secara mendalam.                   Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik objektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karna memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, di situlah letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.Teknologi dapat mebawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahtraan bagimanusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpang-timpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat di gunakan untuk yang memanfaatkan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia atau di gunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri.
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusiadengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu di identikan dengan keindahan.Seni yang lepas dari nilai-nilai kebutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.
     B. Sumber ilmu pengetahuan
Dalam pemikiran islam ada dua sumber ilmu yaitu cikal dan wahyu keduanya tidak boleh di tentangkan, karena manusia di beri kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntutan alquran dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat abadi ( perenial knowledge ) dan tingkat kebenarannya bersifat mutlak (absolute ) karena bersumber dari wahyu allah dan ilmu yang bersifat perolehan ( aquired knowledge ) tingkat kebenarannya bersifat nisbi ( relative ) karena bersumber dari akal pikiran manusia. Prestasi yang gemilang dalam pengebangan IPTEKSpada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menemukan proses sunnahtullah itu terjadi dialam ini, bukan merencanakan dan menciptakan suatu hukum baru di luar sunnahtullah (hukum allah / hukum alam ).

     C. Interaksi iman, ilmu dan amal
Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam satu sistem yang disebut dinul islam, di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan ahlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal saleh.Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Di dalam alquran di nyatakan dalam artinya tidaklah kamu memperhatikan bagaimana allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik ( dinul islam ) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam ke bumi ) dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan seizin tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar mereka ingat”. Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan ahlak dengan menganalogikan dinul islam bagaikan sebatang pohon yang baik . ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh yang menupang tegaknya ajaran islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amali barat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang di kembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.
     D. Keutamaan orang beriman dan beramal
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan tersebut tidak di bangun atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya dengan perkembangan IPTEKS yang besar dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya. Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, kesempurnaannya karena dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama adalah akal. Dan akal tersebut berfungsi untuk berfikir hasil pemikirannya adalah ilmu pengetahuan , teknologi dan seni.

1.      Iman, Ipteks, dan Amal sebagai Kesatuan 
      Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan. Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science). Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.
Kesenian islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa nasihat langsung, atau anjuran berbuat kebajikan, bukan juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni yang islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan (Manhaj Al-Tarbiyah Al-islamiyah, 119). Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu:
 1. Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja
2.     Konsep ihsan dalam bekerja
3.    Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia, dan
4.    Orang mukmin yang kuat lebih disukai.
    2. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu 
         Pengertian yang kita petik dari ayat ini bahwasanya menuntut ilmu pengetahuan  adalah suatu perintah (amar) sehingga dapat dikatakan suatu kewajiban. Harus kita sadari bahwa agama adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu yang tersimpul dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada urusan ukhrawi, tetapi juga ilmu yang mengarah kepada duniawi. Manusia dituntut untuk menuntut  ilmu, dan hukumnya wajib. Jika tidak menuntut ilmu berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai kecerdasan atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu). Namun di balik itu, orang yang memiliki ilmu (ilmuwan) akan berdosa jika ilmunya tidak diamalkan. Dalam Alquran terdapat 620 kata amal. Dalam kaitannya dengan orang yang beriman harus didasarkan pada pengetahuan (al-ilm) dan direalisasikan dalam karya nyata yang bermanfaat bagi kesejahteraan dunia dan akhirat, tentunya amal yang dibenarkan oleh ajaran agama(amal saleh).
    3.Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman 
     Tanggung jawab adalah sebagai perbuatan bertanggung jawab atau sesuatu yang dipertanggungjawabkan. Istilah tanggung jawab dalam bahasa Inggris disebut responsibility atau dikenal dengan istilah populer accountability,dalam bahasa agama disebut hisab (perhitungan). Penjelasan Alqur-an yang berkaitan dengan tuntutan tanggung jawab yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan bahwa semua anggota badan yang meliputi indra pendengaran, penglihatan dan hati harus dipertanggungjawabkan. Seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apa pun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya.
          Tanggung jawab ilmuwan dan seniman meliputi:
             (1) nilai ibadah,
(2) berdasarkan kebenaran ilmiah,
(3) ilmu amaliah, dan
(4) menyebar-luaskan ilmunya  
BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapanpancaindera, ilustrasi dan firasat,sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telahdiklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkankebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan tersebut tidakdi bangun atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar.
Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu:Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja, Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaanmanusia, dan Orang mukmin yang kuat lebih disukai.

2.Saran
Kepada para pembaca jadilah manusia yang beragama, berakhlak, berilmu, pengetahuan dan bertanggung jawab. Pembaca diharapkan mampu menjadi manusia yang memanfaatkan ipteks sesuai pada tempatnya.






 








Daftar pustaka

Harry Hamersma. (1990). Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern. CetakanKeempat. Jakarta: Gramedia.

Syamsul Rijal Hamid. (1997). Buku Pintar Agama Islam. Jakarta: Penebar Salam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar