KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan karunia dan rahmat-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan judul: “Sistem Pernafasan” sebagai salah satu
tugas dari mata kuliah Agama.
Dalam
penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah ini.
Seperti ungkapan tak ada
gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan yang akan datang.
Demikian yang dapat
penulis sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan bagi kita semua.
Padang, September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................................. 1
Latar Belakang........................................................................................... 1
Rumusan Masalah....................................................................................... 1
Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................. 2
Definisi dan Pengertian Sistem Pernafasan................................................ 2
Jenis-jenis Pernafasan ................................................................................ 2
Peran Otot Pernafasan................................................................................ 5
Transport Gas Pernafasan.......................................................................... 5
Pengukuran Volume Paru-paru................................................................... 7
Pengaturan Pernafasan............................................................................... 7
Jenis-jenis Lokasi Pusat Pernafasan............................................................ 8
Alat-alat Sistem Pernafasan........................................................................ 9
BAB III............................................................................................................ 11
Kesimpulan................................................................................................. 11
Saran.......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka.................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup
oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan
adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau
“pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”.
Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan
udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah
ke sel-sel tubuh.
Sistem
pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem
pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke
dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran
gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga
mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai
jenis makhluk hidup.
Sistem pernafasan terdiri daripada
hidung , trakea , peparu , tulang rusuk ,otot interkosta bronkus
bronkiol,alveolus dan diafragma. Dinding
trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbuka. Trakea bercabang kepada bronkus
kanan dan bronkus kiri yang disambungkan keparu-paru. Kedua-dua bronkus bercabang lagi
kepada bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol.
Rumusan Masalah
1
Jelaskan pengertian sistem pernafasan.
2
Jenis – jenis pernapasan
3
Alat – alat Sistem Pernapasan beserta fungsinya
4
Penyakit yang sering timbul pada sistem Pernapasan beserta
gejala dan penanggulangan
Tujuan dan Manfaat
1
Memahami pengertian sistem pernapasan.
2
Mengetahui Jenis – jenis pernapasan.
3
Memahami Organ sistem pernapasan beserta fungsinya
4
Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem
pernapasan dan cara penanggulangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan pengertian Sistem Pernapasan
Sistem
Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui
paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau
dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom.
Menurut
tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,
yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan
luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan
darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi
antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk
keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga
dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam
rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Proses
oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan
digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu
tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan
energi,pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.
B. Jenis - Jenis Pernapasan
1. Pernapasan
Dada
Adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan
sebagai berikut
· Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga
dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.

· Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga
dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga
dada yang kaya karbon dioksida keluar.


2. Pernapasan
Perut
· Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

· Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya karbon dioksida keluar.


C. Peran
Otot Pernafasan
1.
Interkostalis eksterrnus (antar iga
luar) yang mengangkat masing-masing iga
2.
Sternokleidomastoid yang mengangkat
sternum (tulang dada).
3.
Skalenus yang mengangkat 2 iga
teratas.
4.
Interkostalis internus (antar iga
dalam) yang menurunkan iga-iga.
5.
Otot perut yang menarik iga ke bawah
sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.
6.
Otot dalam diafragma yang dapat
menurunkan diafragma

D. Transport
Gas Pernafasan
Ventilasi
Ventilasi
merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Proses ini
terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya
udara dari paru-paru).
Ventilasi dipengaruhi oleh :
1. Kadar oksigen pada atmosfer
2. Kebersihan jalan nafas
3. Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru
4. Pusat pernafasan
1. Kadar oksigen pada atmosfer
2. Kebersihan jalan nafas
3. Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru
4. Pusat pernafasan
Difusi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial. Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat inspirasi maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida akan dilepaskan kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses pertukaran gas tersebut terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru.
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial. Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat inspirasi maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida akan dilepaskan kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses pertukaran gas tersebut terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru.
Difusi
dipengaruhi oleh :
1. Ketebalan membran respirasi
2. Koefisien difusi
3. Luas permukaan membran respirasi*
4. Perbedaan tekanan parsial
1. Ketebalan membran respirasi
2. Koefisien difusi
3. Luas permukaan membran respirasi*
4. Perbedaan tekanan parsial
Transportasi
Proses
transportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan
karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru. Sekitar 97 - 98,5%
Oksigen ditransportasikan dengan cara berikatan dengan Hb
(HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma.
Transportasi gas dipengaruhi
oleh :
1. Cardiac Output
2. Jumlah eritrosit
3. Aktivitas
4. Hematokrit darah
1. Cardiac Output
2. Jumlah eritrosit
3. Aktivitas
4. Hematokrit darah
Perfusi
paru
Perfusi
paru adalah gerakan darah yang melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi,
dimana pada sirkulasi paru adalah darah deoksigenasi yang mengalir dalam arteri
pulmonaris dari ventrikel kanan jantung. Darah ini memperfusi paru bagian
respirasi dan ikut serta dalam proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di
kapiler dan alveolus
E. Pengukuran
volume paru
Alat
untuk mengukur kapasitas paru menggunakan alat Spirometer. Dalam pengukuran
kapasitas paru dikenal beberapa istilah, seperti :
1. Vital Capasity (VC) /
Kapasitas Vital
→ adalah volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan
seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.
2. Forced Vital Capasity
(FVC)
→ adalah volume udara
maksimum yang dapat dimasukkan dalam paru-paru, dan secara paksa serta cepat
mengeluarkannya semaksimum mungkin.
3. Forced Expiratory
Volume in First Second (FEV1)
→ adalah volume udara yang dikeluarkan pada detile pertama
dimulai dengan hembusan nafas kuat pada pernafasan penuh.
Sebagian
daripada volume statis daripada paru-paru dapat diukur dengan spirometer yaitu:
tidal volume dan kapasitas vital (vital capacity). Tidal volume adalah volume
pernapasan normal yaitu dengan menghembuskan udara ekspirasi biasa ke dalam spirometer
setelah inspirasi biasa. Kapasitas vital adalah volume ekspirasi maksimal
setelah inspirasi maksimal
Walaupun
ekspirasi sudah maksimal, tetapi masih tetap ada udara yang tersisa dalam
paru-paru disebut volume residu (residual volume). Volume udara dalam paru-paru
setelah ekspirasi normal disebut kapasitas residu fungsional (Functional
Residual capacity). Kedua volume paru-paru yang terakhir ini tidak dapat diukur
dengan spirometer. Volume ini dapat diukur dengan menggunakan tekhnik
pengenceran gas (gas dilution) atau dengan Pletismograf. Kapasitas
paru-paru (Total Lung Capacity) adalah kapasitas vital + volume residu.
F. Pengaturan
Pernafasan
a. Korteks Cerebri
Berperan
dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter sehingga memungkinkan kita
dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.
b. Medulla oblongata
Terletak
pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau spontan. Pada kedua
oblongata terdapat dua kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratory Group
(DRG) dan Ventral Respiratory Group (VRG) yang
terletak pada ventral lateral medula. Kedua kelompok neuron ini berperan dalam
pengaturan irama pernapasan.
c. Pons
Pada
pons terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat apneutik dan pusat pnumotaksis.
Fungsi pusat apneutik adalah untuk mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan
ekspirasi dengan cara mengirimkan rangsangan impuls pada area inspirasi dan
menghambat ekspirasi. Impuls dari pusat pneumotaksis adalah membatasi durasi
inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi
menjadi halus dan teratur, proses inspirasi dan ekspirasi berjalan secara
teratur pula.
G. Jenis-jenis lokasi pusat pernafasan
1. Medullary
Rhythmicity Area:
- Area Inspirasi & ekspirasi
- Mengatur ritme dasar respirasi
- Area Inspirasi & ekspirasi
- Mengatur ritme dasar respirasi
2. Pneumotaxic
Area:
- Di bagian atas pons
- Membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi
mencegahà- Mengirim impuls inhibisi ke area inspirasi
paru-paru terlalu mengembang
- Di bagian atas pons
- Membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi
mencegahà- Mengirim impuls inhibisi ke area inspirasi
paru-paru terlalu mengembang
3. Apneustic
Area:
- Membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi
- Mengirim impuls ekshibisi ke area inspirasi
- Membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi
- Mengirim impuls ekshibisi ke area inspirasi

H. Alat-Alat Sistem Pernapasan
Alat
pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan
pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal
tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
a) Rongga hidung ( cavum nasalis)
Udara
dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan
tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk: menyaring
udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari lingkungan
sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula
(glukosa).
b.) Faring ( tekak)
Udara
dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong,
terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka.
Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan ( nasofaring) pada
bagian depan dan saluran pencernaan ( orofaring)pada bagian belakang.
c.)
Laring (pangkal tenggorokan)
Laring
terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang
rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka
glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan
faring. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan
makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi
menuju kerongkongan.
d.)
Tenggorokan ( trakea)
Tenggorokan
berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di
rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
e.) Cabang-cabang
Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan
(trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkuskiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
f.) Bronkiolus
Bronkiolus
adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga
tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang
bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang
menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju
paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus
dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak
sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri khas bronkiolus
adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari
cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. fungsi dari
bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar
mencapai paru-paru.
g.) Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru
terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang
terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmosinister) yang terdiri atas 2
lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
(pleuravisceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan
dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput
dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas
paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah
permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem
Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui
paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau
dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom.
Jenis pernapasan ada 2, yaitu sbb :
Pernapasan Dada : Adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan
sebagai berikut
· Fase inspirasi.
· Fase ekspirasi.
Pernapasan Perut : adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut:
· Fase inspirasi. Fase ini berupa
berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.
· Fase ekspirasi. Fase ini merupakan
fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh
turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
B. Saran
Penulis berharap agar Pembaca dapat
mengerti tentang Sistem Pernapasan mulai dari Definisi sampai dengan hal apa
saja yang perlu diperhatikan dalam Sistem pernapasan.Mahasiswa selaku calon bidan
dapat lebih mengenal tentang pembahasan ini, dan dapat mensosialisasikan kepada
masyarakat luas disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar